BAB 1
Produksi Massal
Gambar 1.1 Contoh produksi mobil secara massal
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1.
Memahami konsep produksi masal
2.
Memahami perencanaan dan peramalan produksi massal
3.
Menjelaskan pengukuran keberhasilan produksi massal
4.
Mengetahui tahapan pada produksi massal
A.
Hakikat dan Konsep Produksi Massal
1.
Pengertian Produksi
Massal
Produksi adalah kegiatan menambah nilai
guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan
banyak orang. Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang
tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar
melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.
2.
Ciri-ciri Produksi
Massal
Ciri-ciri produksi
massal antara lain sebagai berikut:
a.
Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
b.
Biaya perunit rendah
c.
Bertujuan menguasai
pasar
d.
Dijual di pasar bebas
e.
Hampir tidak ada variasi produk
f.
Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
Bila terjadi kelebihan produk (over
production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan promosi,
discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.
3.
Kelebihan dan Kekurangan Produksi
Massal Kelebihan:
a.
Hemat biaya
b.
Efisiensi waktu
c.
Tingkat keakuratan
tinggi
d.
Tingkat produksi cepat Sedangkan
kekurangannya adalah:
a.
Kegiatan produksi sangat kaku
b.
Kurang beragamnya variasi produk
c.
Biaya mesin mahal
d.
Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran
B.
Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat diartikan
sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah
dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku,
dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas
rutin tenaga kerja.
2.
Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Sukaria Simulingga (2013),
perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
a.
Mempersiapkan rencana produksi
b.
Membuat jadwal penyelesain produk
c.
Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
d.
Menjadwalkan proses operasi tiap unit
e.
Menyampaikan jadwal pada pemesan
3.
Tujuan dan Fungsi perencanaan
Produksi Tujuan:
a.
Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan perencanaan produk
massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan
membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan
yang lainnya
b.
Memaksimalkan kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk
merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan
terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk,maka akan semakin
sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.
c.
Meminimalkan perubahan nilai produksi
Perencanaan produksi yang tepat akan
menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan
bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditentukan.
d.
Meminimalkan perubahan tenaga kerja
Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak
tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk.
Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka
biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan.
e.
Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan
yang terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan
Fungsi dari perencanaan produksi
adalah :
a.
Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin
rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
b.
Mengukur kapasitas produksi yang
konsisten terhadap rencana produksi Perencanaan produksi sangat tepat digunakan
untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang
serupa dari waktu ke waktu.
c.
Alat untuk memonitor hasil produksi
Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan perusahaan
dalam memonitor hasil produksinya secara akurat
4.
Unsur Perencanaan
Produksi:
a.
Tujuan Produksi
Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh
menejemen perusahaan.
b.
Pengukuran dan standar produksi
Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan
saja,tetapi juga jharus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk
tersebut.
c.
Perencanaan merupakan fakta obyektif
Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup
rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
d.
Perencanaan harus bisa diukur
Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah
benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
e.
Tahap awal pelaksanaan produksi
Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam
menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
5.
Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
a.
Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
Perencanaan jangjka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari
satutahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
b.
Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
c.
Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang
akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu
tahun.
6.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
a.
Faktor internal, meliputi kapasitas
mesin; produktivitas tenaga kerja; kemampuan pengadaan.
b.
Faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah;
inflasi; bencana alam
7.
Langkah-Langkah Perencanaan Produksi
a.
Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
1) Penelitian proses produksi
Merupakan penelitian yang dilakukan
perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang
berjalan
2)
Penelitian produk
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan
untuk mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk
perbaikan produk yang sudah ada dan
disesuaikan dengan selera konsumen
b.
Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
1) Mencari gagasan
Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan
dalam rangka pengembangan produk.
2)
Menyeleksi produk
Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang
masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
3) Desain produk pendahuluan
Desain produk pendahuluan perli dibuat
sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.
4)
Pengujian
Merupakan kegiatan untuk menguji apakah
produk layak dikembangkan atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau
konsumen merupakan secara dari produk tersebut.
5)
Desain akhir
Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak
dikembangkan .
c.
Menetapkan Skala Produksi, meliputi:
1)
Penetapan waktu
2)
Penetapan kualitas
3)
Menghitung Biaya
4)
Penetapan tenaga kerja
5)
Penetapan peralatan
6)
Penetapan bahan baku
Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up
C.
Metode Peramalan dalam Produksi Massal
1.
Pengertian Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa
datang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.
2.
Klasifikasi Peramalan
a.
Peramalan jangka panjang (2-10 th)
b.
Peramalan jangka menengah (1-24 bl)
c.
Peramalan jangka pendek (1-5 mg)
3.
Tujuan Peramalan
a.
Menentukan kebutuhan pabrik
b.
Menentukan perencanaan jangka menengah
c.
Menentukan penjadwalan jangka pendek
4.
Karakteristik peramal yang baik
a.
Akurasi
b.
Biaya
c.
Kemudahan
5.
Metode Peramalan Perencanaan Produksi
a.
Peramalan Subyektif
1)
Metode Delphy
2)
Metode Penelitian
Pasar
b.
Peramal Obyektif
1)
Metode Intrinsik
2)
Metode Ekstrinsik
6.
Analisis Deret Waktu
Analisa deret waktu merupakan satu metode yang sangat tepat
untuk meramalkan pola permintaan pasar. Analisa ini dipengaruhi oleh 4 komponen
yaitu:
a.
Kecenderungan / Trend
(T)
b.
Siklus / Cycle (C)
c.
Pola Musiman / Season (S)
d.
Variasi Acak / Random (R)
D.
Indikator Keberhasilan tahapan
Produksi Masal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang
bertujuan untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility)
1.
Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a.
Produktifitas
b.
Kapasitas
c.
Kecepatan Pengiriman
d.
Kualitas Produk
e.
Kecepatan Proses
f.
Fleksibilitas
2.
Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a.
Ongkos produksi
b.
Kualitas produk
c.
Tingkat pelayanan
3. Ukuran Kinerja
Produktivitas Mesin
Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment Effectiveness), sistem
ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity,
performance dan quality.
Tahap pengukuran
menggunakan OEE yaitu:
a. Memulai dari
pengukuran manual
b.
Fokus pada kerugian
c.
Menetapkan target
tambahan
d.
Memantau segala kebdala
e.
Hati-hati dalam membuat perbandingan
E.
Proses Produksi Massal
1.
Pengertian Proses
Produksi
Proses produksi adalah suatu cara atau
metode untuk menambah kegunaan suatu barang dan jasa menggunakan faktor
produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
Proses produksi yang menitik beratkan pada
adanya proses analisis atau sintesis serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada
peruhaan obat-obatan,tambang minyak
2)
Perubahan Bentuk
Proses produksi yang pelaksanaan
produksinya menitik beratkan pada perubahan masukan (input) menjadi
keluaran(output) sehingga di dapatkan penambahan manfaat atau faedah dari
barang tersebut
3) Assembling
Proses produksi yang dalam pelaksanaanya
lebih menguntungkan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk
dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli
dari perusahaan lain
4)
Transportasi
Proses Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan)
pemindahan tempat,baik berupa barang atau manusia.
5)
Penciptaan jasa administrasi
Suatu proses yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-
perusahaan lain atau lembaga yang membutuhkan.
b.
Berdasar arus proses produksi:
1)
Terus menerus
Proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu
operasi berikutnya tanpa penempukan disuatu titik dalam proses
2)
Terputus-putus
Pada jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas
dasar aliran terus menerus dalam proses produksi
3)
Proses produksi campuran
Tipe proses produksi ini merupakan penggabungan dari
produksi terus-menerus dan terputus-putus
c.
Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1) Tipe A (dapat
diperiksa dengan mudah)
Pada tipe proses produksi A,setiap tahap
proses produksi dilakukan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah.
2)
Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
Penyelesaian proses produksi daam
perusahaan bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari
masing-masinh tahap produksi
3)
Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
Perusahaan yang penyelesaian produksi dalam
perusahaan bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari
masing-masing tahap produksi
4) Tipe D (proses
menggunakan mesin otomatis)
Proses produksi dilaksanakan dengan
menggunakan mesin dan peralatan produksi otomotis mesin dan peralatan produksi
yang digunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapu dengan beberapa peralatan
khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan.
5) Tipe E (perusahaan
dagang dan jasa)
Merupakan proses produksi dari
perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa
perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang dilaksanakan
dalam perusahaan yang bersangkutan
d.
Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1) Analytic
Merupakan suatu bentuk proses produksi yang
menciptakan beberapa baranng dari suatu jenis bahan mentah atau input
2) Synthetic
Yaitu proses menggabungan beberapa input
atau bahan mentah menjadi satu barang lain.
3.
Tujuan Proses Produksi:
a.
Meningkatkan efisiensi
b.
Meningkatkan Produktifitas
c.
Meningkatkan Kualitas
4.
Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi akan berbeda beda untuk setiap
pabrik, dicontohkan pada produk sepeda motor, tahapan proses produksinya
meliputi:
a.
Penyediaan komponen
Adalah seksi yang bertugas menerima mengklarifikasikan serta
mendistribusikan komponen ke produksi
b.
Injeksi plastik
Seksi yang bertugas memproduksi komponen plastik,dengan fasilitas mesin
injeksi plasik yang menggunakan teknik cetakan
c.
Pengelasan
Bertugas
melakukan proses pembuatan rangka dengan cara mengelas komponen
d.
Pengecatan Logam
Seksi pengecatan logam mengerjakan proses pengecatan pada beberapa
bagian komponen .
e.
Dipping proses
Yaitu
proses penutupan komponen dengan cat melalui teknik pencelupan
f.
Pengecatan plastik
Proses pengecatan plastic part tidak sama dengan proses pengecatan
steel part,karena adabeberapa perbedaan,antara lain :
1.
Tidak adanya proses pre treatment
2.
Over head conveyor lebih pendek
3.
Temperatur oven lebih rendah
4.
Pengecatan secara manual dengan spray atau hand gun
g.
General sub assembling
Merupakan seksi yang mengerjakan proses penggabungan komponen,agar mempermudah serta
mempercepat proses produksi di line assembling.
h.
Assembling
Merupakan
tahapan terakhir dari proses pembuatan unit sepeda motor.
i.
Final Inspection
Kegiatan akhir dari seksi assembling yang bertugas melakukan
pemeriksaan unit sepeda motor yang telah selesai dirakit dilakukan oleh bagian
final inspection
j.
Shipping
Adalah bagian yang bertugas mengirim unit sepeda motor keseluruh cabang/dealerdi seluruh Indonesia dan juga untuk
kebutuhan ekspor.
hadirr pak
BalasHapussaya sudah baca pak.
BalasHapusHadir
BalasHapusHadirr
BalasHapus