BAB I
ILMU EKONOMI DAN RUANG LINGKUPNYA
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi , distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan
jasa. Kata ekonomi berasal dari kata : “Oikonomia” (Yunani) yang terdiri dari
kata oikos yang berarti “keluarga/rumah tangga”, dan nomos yang berarti
peraturan : “aturan, hukum,” sehingga dapat diartikan sebagai “aturan rumah
tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Ilmu
ekonomi didefenisikan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut :
a. Prof P.A. Samuelson
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana cara orang-orang/ masyarakat
membuat pilihan , dengan cara atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan
sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa, serta mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi sekarang dan dimasa mendatang kepada berbagai orang dan
golongan masyarakat.
b. Adam Smith
Ilmu
ekonomi adalah ilmu kekayaan atau ilmu – ilmu yang mempelajari sarana-sarana
kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap
sebab-sebab material dari kemakmuran seperti hasil-hasil industry,
pertanian dan sebagainya
c. David Ricardo
Ilmu
ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat .
d. Afred Marshal
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan
pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas kehidupan
manusia yang berhubungan dengan bagaimana
ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia menggunakan pendapatan itu.
e. Prof D.R.J.L Mey.Jr
Ilmu
ekonomi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajarai usaha manusia kearah
kemakmuran.
f. Lionel Robbin
Ilmu
ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dalam pemenuhan kebutuhannya yang langka.
endapat beberapa ahli di atas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang
diharapkan , dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya
langka/terbatas.
Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu
disiplin ilmu sejak tahun 1776, yaitu
semenjak munculnya buku berjudul
An inquiry into the Nature and couses of the wealth of nations” yang
ditulis oleh ahli ekonomi yang bernama Adam Smith. Semenjak itulah Adam smith
disebut sebagai “ Bapak Ilmu Ekonomi”.
Sebetulnya penelaahan ilmu ekonomi
sudah mulai sejak tahun 350 SM oleh Artistoteles , namun penelaahan masih
bersifat filosofi. Pada tahun 1776 muncullah tokoh yang bernama Adam Smith yang
berhasil mengangkat penelaahan ekonomi menjadi sebuah disiplin ilmu ekonomi . Adam Smith menekankan adanya
Invisble Hand dalam mengatur pembagian sumber
daya, sehingga peran pemerintah sangat dibatasi karena akan menggangu
proses ini. Konsep Invisible hand ini kemudian dipresentasikan sebagai
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrument utamanya. Pemikiran Adam Smith
ini dijadikan dasar pemikiran oleh para tokoh lain seperti Thomas Malthus,
David Ricardo, John Stuard Mill, Ahli ekonomi ini disebut ahli ekonomi klasik
Aliran klasik mengalami kegagalan
setelah terjadi depresi besar tahun 1930-an yang menunjukkan pasar tidak mampu
bereaksi terhadap gejolak di pasar saham, sebagai pembanding aliran klasik
muncullah Keyness dengan bukunya “ General Theory of Employment , interest and
Money” yang menyatakan bahwa pasar tidak
mampu menciptakan keseimbangan dan karena itu intervensi pemerintah
sangat dibutuhkan agar distribusi sumber daya mencapai sasaran. Dua aliran ini
kemudian menghasilkan bayak varian dari keduanya.
2. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku pelaku ekonomi
terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berfikir
untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan. Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup makro dan mikro
sehingga memudahkan untuk dipelajari. Karena keduanya memberi batasan yang
jelas.
a .
Ekonomi Mikro
Ekonomi
mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil
(aspek individu) dari keseluruhan kegiatan perkonomian. Analisis ekonomi mikro
berfokus pada perilaku individu, seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja
dan konsumen. Sikap dan perilku konsumen
tercermin dalam perilakunya menggunakan pendapatan yang diperoleh, sedangkan
sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti
dari ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro
dinamakan juga teori harga (price theory). Dalam teori ekonomi mikro menganggap
bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja,
modal, dan pengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas,
sedangkan keinginan manusia tidak terbatas, oleh karena itu manusia harus dapat
memiliki kegiatan ekonomi meliputi memproduksi, menyalurkan dan mengkonsumsi
barang dan jasa. Tujuan analisa ekonomi mikro adalah bagaimana membuat pilihan
untuk mewujudkan effisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi dan mencapai
kepuasan yang maksimum.
Beberapa
aspek yang dianalisis dalam ekonomi mikro seperti berikut :
1) Proses penentuan tingkat harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan di pasar (teori harga)
2) Perilaku pembeli dan penjual
3) Interaksi di pasar faktor produksi
Anggpan
dasar yang digunakan dalam analisis ekonomi mikro sebagi berikut:
1) Semua faktor produksi bekerja dan
dipergunakan sepenuhnya dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (full
employment)
2) Semua barang yang dipasarkan habis terjual
b. Ekonomi Makro
Ekonomi makro merupakan bagian
dari ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan .
Fokus pembahasannya bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah dan
perdagangan luar negeri ( ekspor impor ) dalam konteks keseluruhan (agregat).
Apabila yang dibicarakan masalah produsen maka yang dibicarakan adalah produsen
secara keseluruhan, demikian halnya jika masalah konsumen maka yang dianalisis
adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variable
permintan, penawaran, harga dan sebagainya. Intinya ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga
ekonomi makro dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Beberapa
aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro seperti berikut:
a) Mementukan
kegiatan ekonomi negara, perubahan harga-harga, pengaruh perubahan jumlah uang
yang beredar terhadap pengeluaran agregat.
b) Pengeluaran
agregat
c) Mengatasi
pengangguran dan inflasi
d) Kebijakan
fiscal dan moneter
e) Pertumbuhan
ekonomi
f) Permintaan
dan penawaran agregat
Anggapan
dasar yang digunakan dalam ekonomi makro sebagai berikut:
1. Perekonomian
tidak selalu berada dalam keadaan full employment, yaitu mekanisme pasar tidak
berjalan, dan mungkin saja terdapat pengangguran
2. Kemungkinan
terjadi over produksi, sihingga tidak semua produksi dibeli oleh konsumen. Oleh
karena itu diperlukan campur tanggan pemerintah.
3. Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi
Menurut
Alfred W.Stoiner ilmu ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok
a. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Ilmu
ekonomi deskriptif adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menggambarkan
keterangan-keterangan factual tentang suatu keadaan ekonomi dalam bentuk
angka-angka, grafik, kurva atau penyajian lainnya. Ilmu ekonomi deskriptif
digunakan oleh BPS ( Badan Pusat Statistik ) untuk menyajikan keadaan ekonomi
baik makro maupun mikro. Contoh ilmu ekonomi deskriptif yaitu tabel
perkembangan sector industry tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah
tertentu.
b. Ilmu Ekonomi Teori
Ekonomi teori merupakan kumpulan
teori-teori dibidang ekonomi yang berusaha menjelaskan, mencari pengertian,
hubungan sebab akibat, dan cara kerja system ekonomi. Ekonomi teori merupakan
kerangka konsep berangkat dari gejala-gejala kongkret yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode-metode tertentu sehingga dapat dilacak adanya pola-pola tertentu yang
menghubungkan peristiwa-peristiwa ekonomi. Ilmu ekonomi teori terbagi menjadi
dua, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
1.
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro merupakan bagian ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku unit-unit ekonomi secara individual.
2.
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makro adalah bagian ilmu
ekonomi yang mempelajari unit-unit ekonomi secara agregat (keseluruhan) seperti
pendapatan nasional, inflasi, pengangguran dan kebijakan pemerintah.
c.
Ilmu ekonomi Terapan
Ilmu
ekonomi terapan merupakan terapan dari teori ekonomi. Artinya bahwa
kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk
membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan serta pedoman-pedoman yang tepat
untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Ada banyak masalah ekonomi yang
muncul di masyarakat. Oleh sebab itu dicarilah pemecahannya dengan menggunakan
ilmu ekonomi yang sesuai dengan corak masalah yang dihadapi. Dengan demikian,
ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan teori ekonomi pada
masalah-maasalah tertentu.
4. Permasalahan ekonomi yang dihadapi
pemerintah
Berikut
ini permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara:
1.
Pengangguran
Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pekerjaan. Industri yang melanda
negara-negara berkembang saat ini selain menciptakan suatu keberhasilan juga
menimbulkan berbagai dampak yang pelik, yaitu masalah pengangguran dan
kesempatan kerja. Tidak hanya negara maju yang menghadapi masalah pengangguran,
Indonesia juga mengalaminya. Faktor utama yang menyebabkan pengangguran adalah
kurangnya pengeluaran agregat, artinya berkurangnya permintaan masyarakat
tehadap barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu industry (Perusahaan). Hal
ini menyebabkan perusahaan mengurangi produksinnya , akibatnya perusahaan
mengurangi pekerjanya sehinggga semakin menambah jumlah pengangguran. Selain
faktor diatas faktor-faktor lain yang menyebabkan pengangguran sebagi berikut:
a) Keinginan
mencari kerja yang lebih baik
b) Pengusaha
mengurangi tenaga kerja karena menggunakan alat modern
c) Rendahnya
mutu atau kualitas tenaga kerja baik dari segi pendidikan, keterampilan maupun
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tingkat
pengangguran dinegara-negara berkembang umumnya tinggi, penyebab tingginya
pengangguran yaitu laju pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dibanding laju
pertumbuhan lapangan kerja. Rendahnya pertumuhan kesempatan kerja berhubungan
dengan rendahnya tingkat penanaman modal, khusus disektor modern.
Pengangguran
berdampak buruk bagi perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi
individu pengangguran menyebabkan rendahnya output yang dihasilkan suatu
perekonomian, hal ini menyebabkan rendahnya perkembangan perekonomian suatu
negara. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja
adalah:
a) Peningkatan
pendidikan
b) Pemberian
kursus-kursus
c) Pemerataan
pembangunan
d) Pengadaan
proyek padat karya
e) Pemberian
Kredit Usaha Kecil dan Menengah.
2.
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan
kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang
diproduksi masyarakat dan kemakmuran masyarakat meningkat. Hal ini merupakan
masalah ekonomi jangka panjang artinya selama
perekonomian masih ada maka masalah ini akan selalu dihadapi. Salah satu
faktor penting penentu pertumbuhan adalah pendapatan nasional. Bila pendapatan
nasional meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Selain itu
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, bila
pertumbuhan penduduk terus meningkat dan tidak dibarengi dengan peningkatan
pendapatan nasinal maka pertumbuhuan ekonomi tidak akan meningkat. oleh sebab
itu maka setiap negara berusaha agar pertumbuhan penduduknya tidak telalu
tinggi. Cara untuk meningktakan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menciptakan keseimbangan antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana
untuk innvestasi.
3.
Inflasi
Inflasi
dapat di defenisikan sebagai suatu proses kenaikan harag-harga yang berlaku
dalam suatu perekonomian. Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga adalah
sebagai tuntutan kenaikan upah dari
pekerja berikut:
a) Tingkat
pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
barang dan jasa.
b) Tuntutan
kenaikan upah dari pekerja
c) Kenaikan harga barang impor
d) Penambahan
penawaran uang
e) Kekacauan
politik dan ekonomi
Inflasi
juga menimbulkan dampak buruk bagi individu dan masyarkat dalam kegiatan
perekonomian secara keseluruhan. Salah satu dampak inflasi adalah menurunkan
taraf kemakmuran segolongan masyarakat. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar pelaku kegiatan ekonomi adalah pekerja-pekerja yang bergaji tetap,
shingga upah riil para pekerja akan merosot, selain itu inflasi juga
menyebabkan prospek ekonomi yang semakin buruk, mengurangi invetasi yang
produktif, mengurangi ekspor dan menambah imppor.
4.
Ketidakstabilan perkembangan ekonomi
Ketidakstabilan perkembangan ekonomi
digambarkan dengan keadaan dimana terkadang suatu negara mengalami perkembangan perkekonomian yang
teratur dari periode keperiode, adakalanya pula suatu negara mengalami
perkembangan ekonomi yang berada pada tingkat yang paling bawah dibanding
periode-perode sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan kondisi perusahaan yang
berada pada negra tersebut,setiap negara mengalami naik turun. Dalam jangka
panjang disebut konjungtur atau siklus
kegiatan perusahaan. Dalam jangka penjang ketidak stabilan pertumbuhan ekonomi
membawa dampak buruk. Untuk menghindari ini maka sebaiknya mekanismen pasar tidak sepenuhnya diatur oleh mekanisme
pasar.
5.
Ketidakstabilan neraca pembayaran
Neraca
pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayan
dari negara-negara lain ke suatu negara atau dari suatu negara kenegara
tertentu dalam satu tahun. Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan dampak
buruk bagi perekonomian suatau negara. Deficit akibat impor berlebih akan
mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi karena masyarakat akan meganti
barang-barang dengan barang impor.selain itu nilai valuta asing akan meningkat
menyebabkan barang- barang impor semakin mahal.
5. Prinsip Ekonomi
1.
Pengertin prinsip ekonomi
Dalam
kamus besar Indonesia prinsip berati asas dasar (kebenaran yang menjadi pokok dasar
berfikir, bertindak dan sebaginya). Sehingga prinsip ekonomi dapat diartikan
sebagai suatu pedoman yang digunakan sebagai dasar dalam bertindak ekonomi agar
dapat berjalan secara efisien. Pada masalah prinsip ekonomi berbunyi “ dengan
pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya” . Dalam prinsip ini terkandung mkna yang tidak sesuai dengan
etika (karena menghalalkan segala cara dan tidak rasional). Bagaimana mungkin
bisa mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya hanya dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya. Karena itu pada saat ini prinsip eknomi yang dipakai adalah “
dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil maksimal atau dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
hasil tertentu”. Prinsip ini mengandung arti:
a) Dengan
pengobanan kecil akan mendapatkan hasil kecil, dengan pengorbanan besar akan
mendapatkan hasil besar,tetapi hasil keduanya tersebut merupakan hasil maksimal
dari pengorbanan yang telah dikeluarkan.
b) Apabila
hasinya sudah ditentukan maka akan dikeluarkan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
2. Ciri-ciri perilaku seseorang yang
menerapkan prinsip ekonomi.
Prinsip
ekonomi sebenarnya bekaitan erat dengan efisiensi dan efektivitas, efisiesi
artinya ketepatan agar tidak terjadi pemborosan, sedangkan efektifitas artinya
sesuatu yang dilksanakan tepat unutk mencapai target tertentu. Orang yang
menerapkan prinsip ekonomi akan berprilaku
·
Bersikap hemat
·
Menetukan skala priorita
·
Bertindak dengan prinsip cost and benefit
·
Bertindak secara rasional
·
Bertindak secara ekonomis
3. Prinsip ekonomi dalam berbagai
tindakan ekonomi
a.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi
Kegiatan
konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Tujuan penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah untuk
memperoleh kepuasan maksimum dari pendapatan yang dimiliki. Contoh
penerapannya:
ü Sebelum
membeli barang kebutuhan terlebih dahulu menentukan skala prioritas
ü Dalam
berbelanja memenuhi kebutuhan perlu dipertimbgkan lima
tepat: tepat harga, tapat mutu, tepat guna, tepat tempat dan tepat
waktu.
b.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi
Kegiatan
produksi adalah kegiatan membuat atau
menambah nilai guna suatu barang. Tujuan penerapan prinsip ekonomi dalam
kegiatan produksi adalah agar produsen dapat memperoleh laba maksimum.
Penerapan prinsip ekonomi sebagai berikut:
a) Memproduksi
barang yang sesuaia keinginan pemakai agar hasil produksinya mudah dipasarkan
b) Menentukan
harga dengan tepat, artinya dapat memberi keuntungan yang sesuai dengan daya
beli masyarakt
c) Menciptakan
suatu produk yang mempunyai kharakter
d) Memilih
tempat produksi yang strategis guna menekan biaya transportasi.
e) Mengunakan
bahan mentah berkualitas dengan harga tertentu
f) Menggunakan
alat produksi yang awet , berkualitas, tidak mahal dan mudah memperolehnya.
c.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi
·
Memilih barang dan jasa yang disalurkan
sesuai dengan keinginan masyakat
·
Menyalurkan barang hasil produksi di
tempat yang dibutuhkan
·
Menyesuaikan alat angkut dengan
kharakteristik barang yang hemat bahan bakar
·
Mengemas barang dengan bahan yang murah
tetapi menarik.
6. Mengevaluasi Masalah-Masalah
Ekonomi
Pokok
masalah ekonomi klasik merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori didasarkan
pada pemikiran Adam Smith, David Ricardo dan Jhon Stuart Mill. Menurut Adam
Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang.
Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan
benda pemuas kebutuhan. Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi
yang dilihat dari sudut pandang yang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini
bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran, yang dimaksud dengan kemakmuran
disini adalah situasi dimana semua barang/jasa yang dibutuhkan manusia telah
tersedia. Menurut teori ilmu ekonomi kiasik, masalah pokok ekonomi masyarakat
dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi,
masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
1. Masalah Produksi
Untuk
mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah
masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang
tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu
barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas
tidak lain karena heterogennya masyarakat. Dengan demikian, tentu menimbulkan
permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi
suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.
2. Masalah Distribusi
Masalah
distribusi terletak pada bagaimana supaya benda-benda pemuas kebutuhan bisa
sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Agar barang/jasa yang telah
dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan
prasarana distribusi yang baik. Contoh, dan kebun hasil panen perlu alat angkut
yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke
tangan konsumen.
3.
Masalah Konsumsi
Segala
kegiatan yang dipergunakan dengan tujuan untuk mengambil kegunaan pada suatu
produk dan jasa. Produk dan jasa ini dapat berupa barang atau benda, serta
sebuah jenis jasa atau pelayanan. Kegiatan konsumsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi semua kebutuhan yang bersifat penting atau bahkan hanya bersifat
kesenangan dan kepuasan dalam waktu seketika. Barang konsumsi adalah
barang-barang yang diproduksi dengan tujuan untuk dipergunakan oleh masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan konsumsi ini tercipta karena adanya
seseorang yang melakukan proses produksi atau memproduksi. Begitu pula
sebaliknya, kegiatan produksi ada karena seseorang yang melakukan kegiatan
konsumsi atas produk tersebut.
7. Masalah Ekonomi Modern
Pokok
masalah ekonomi modern didasarkan pada kelangkaan dan pilihan. Masalah
kelangkaan menjadi penyebab masalah dalam memilih (problem of choice). Para
ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling
sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian yaitu What,
How dan For Whom.
a.
Apa yang harus diproduksi (What to produce)
Masalah
ini menyangkut jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi. Mengingat bahwa
sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif,
maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan
diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa
yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Misalnya, apakah akan
memproduksi bahan makanan, obat- obatan, senjata, mesin industri, peralatan
elektronik, mainan anak dsb. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini
tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling
besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
b.
Bagaimana cara memproduksi (How to produce)
Pertanyaan
mi menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan
faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi.
Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu
menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu
dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
c.
Untuk Siapa barang dan jasa dihasilkan (For Whom)
Pertanyaan
ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati
barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama
atau berbeda? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang/jasa
diproduksi. Setelah ada penentuan yang jelas tentang barang atau jasa apa yang
akan diproduksi,bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi
(what, how, dan for whom) langkah selanjutnya adalah melaksanakan produksi
sesuai rencana tersebut. Ketiga masalah di atas yaitu what, how dan for whom
bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang lainnya serta
selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang maupun negara
yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkanketiga masalah
tersebut dengan cara yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar